Friday, April 29, 2011

Jumat Pagi dan Para Pengemis

Jumat pagii.
Di luar rumah saya, terlihat puluhan orang yang memakai sandang (maaf) kumuh, mulai beraksi.
Tidak, mereka bukan pemulung. Mereka peminta-minta.
Saya sungguh heran, bagaimana sekelompok orang tersebut bisa secara bersama-sama di suatu daerah, bergerombol dari satu rumah ke rumah lain, untuk meminta-minta.
Gerombolan tersebut biasanya terdiri dari 5 orang.

Saya tetap heran, hingga saya melihat sebuah mobil pick up (bak terbuka), membawa segerombolan orang tersebut.
Ah, ternyata ada yang menjadi 'supplier'-nya.
User-nya menerapkan supply chain management dengan lumayan baik.

Inikah cerminan negeriku?
Bos pengemis.
Supplier pengemis.
Para pengemis.

Miris.


Wednesday, April 27, 2011

The Lovely Differences between You and Me..

He can easily falls asleep.
I'm... Well, I'm 'normal' at it. Yeah, as normal people do their 'sleeping activities'.

He's so insensitive that seems like he has his own world, sometimes, no care of what's around when he's focused on something.
I'm a girl who always needs to be cared by someone I love. I'm a girl who spoiled, yes right. (Did you ever realize it, dear?)

He wonders about why someone give flowers to others.
and I wonder why he just can't figure it out -- about flowers thing. I looove flowers and I'll be so damn happy if someone gives it to me.
(Someone? I mean him, actually, but let's forget it)

He reads books. Any historical books, comics, (maybe) novels, etc.
I read SOME books. Ok, it doesn't mean I don't like reading. I do love it, but it seems like my time is just for doing blahblahblah except reading books.

He's good at singing, I think. He always makes me whisper "Oh boy, you're so WOW!" when we're in a karaoke (or is it only me who always LEBAY?)
Me? Errr, a bathroom singer. Ok, no more explanation about it, right? *sigh*

He's a 'calm outside-freak inside' boy. He mostly looks like a calm boy, but somehow if you knew him for a long time, surely you'd call him Mr. Freaky Freak.
I'm both in and outside freak.. and cruel, sometimes :P

He's lazy to brush his teeth -- before sleeping at the night. Yuckz
Me? Hah, don't you ask it. Reckon I'll always do. :D

He loves manga (a Japanese genre of cartoons, comic books, and animated films). Kinda maniac.
Me? I like them as my 'childhood stuffs'.

His TOEFL score is five hundred blahblah. He'd like to have an English-conversation with me.
But, I usually NGELES by saying "No, please.. You know my TOEFL score is less than 500 and I only use English in passive ways!"
*My English ain't really good, actually :P

Tuesday, April 26, 2011

Teachers :)

I appreciate my teachers/lecturers who can teach and motivate the students without make them feel depressed,
who care and respect them like they're his/her children,
who can teach any lessons not only by what he/she says but also show it by what he/she does.

Dari sekian banyak dosen yang pernah dan sedang mengajar saya di kampus, hanya beberapa yang menurut saya "memenuhi kualifikasi" sebagai dosen teladan. Saya begitu respect terhadap para tenaga pengajar, khususnya beliau-beliau yang bisa "mengajar tetapi tidak melulu mengajarkan materi pada silabus". Sedikit rumit dipahami kah, kata-kata saya barusan?

Menjadi tenaga pengajar itu berat. Harus sabar dengan murid-muridnya yang bandel, yang kadang "butuh waktu rada lama" buat memahami materi, dan lain-lain. Sungguh, saya benar-benar mengagumi guru-guru dan dosen-dosen saya. Namun, saya akan menaruh apresiasi lebih tinggi terhadap para guru/dosen yang mengajar dan memberi motivasi buat murid/mahasiswanya. Kata-kata motivasi yang diselipkan di antara jam-jam beliau memberi kuliah, atau saat bertemu face to face.

Seringkali saya membandingkan dosen di kampus saat ini dengan guru saat di sekolah dulu. Jelas berbeda karena di kampus, kami adalah mahasiswa. Maha-siswa, yang seharusnya bisa lebih mandiri. Lebih aktif. Tidak seperti di sekolah dulu, para murid-lah yang biasanya 'didekati' guru, pasif.

Sebagai manusia -tidak munafik- saya pernah kesal terhadap salah satu dosen. Beliau mengajar, menurut saya, seperti tidak 'menghormati' mahasiswanya. Mengapa? Pada saat itu, beliau sering sekali meng-cancel dan mengganti jadwal kuliah yang seharusnya. Sangat sering. Saya kesal. Iya, memang saya tidak tahu bagaimana sibuknya beliau, be here and there, mobilisasi tinggi.. Tapi, lalu apa gunanya pihak akademik membuat dan menetapkan jadwal kuliah?

Saya menjadikan ini menjadi suatu parameter, bahwa seorang dosen terkesan kurang bijak dalam mengatur jadwalnya. Kurang bijak, dimana mahasiswa tidak 'dihormati' sebagai -kasarannya- pihak yang BUTUH akan kegiatan belajar-mengajar tersebut.

Bukankah akan lebih baik jika ada win-win solution di antara kedua belah pihak, pengajar dan muridnya? :)

Betapapun, saya tetap menghargai my teachers. Insyaalloh... :P
..karena mereka hebat :)

Wednesday, April 20, 2011

What an Amazing Experience!

Pagi yang menakjubkan!
Hari ini saya ikut kuliah di kelas 3-M Pajak STAN. Yap, itu kelasnya pacar saya, Dingox, dan saya sebagai mahasiswa penyelundup, hehe. Saya memakai kemeja putih, dengan jilbab dan rok lipit hitam. FYI, rok hitam ini tidak pernah saya pakai lagi setelah OSPEK di kampus saya (UGM). Heahh. Don't ask me how I look like this morning. Ini sih cupu. Nerd :P

Saya masuk kelas bersama Dingox. All eyes on me. Dingox cuek-cuek aja. Pasti orang-orang mikir "Siapa nih, perasaan sejak awal semester nggak ada nih orang?"

Pada beberapa orang di sana (teman-teman dekatnya), Dingox bilang kalau saya mau 'ikut' kuliah bersama mereka pagi ini saja. Alias menyelundup. Dan... tiba-tiba saja saya sudah berkenalan dan bisa ngobrol akrab dengan mereka.

Kuliah yang saya ikuti di kelas Dingox waktu jam pertama adalah... Err, sepertinya saya nggak ngerti itu mata kuliah apa. :hammer

Okay, perpajakan. Itu kan bukan bidang saya. Lagian, saya cuma menyelundup.

Kuliah akhirnya berganti. Orang-orang keluar, sepertinya pada mau istirahat dulu. Dingox pun keluar. Saya di dalam kelas masih asyik ngobrol dengan salah satu mahasiswi. Salah satu? Err, saya lupa, 'salah satu' atau memang 'satu-satunya' ya, di kelas itu? Kayanya, Jurusan Pajak STAN kan emang rada 'gersang' gitu yah, alias yang namanya cewek itu dikit :P

Saya keluar menuju kantin, melongok-longok mencari Dingox. Oh God, dia nggak ada. I feel lost here. Di tempat yang asing. Aaaah.

Lalu saya melihat beberapa orang, sepertinya kenal. Yaaa! Mereka adalah teman-teman Dingox waktu tingkat I atau II dulu. Mereka di dalam, beramai-ramai, bergerombol, dan saya di luar, sendiri, celingak-celinguk, persis seperti sales mau cari sasaran.

Rasanya nggak jadi deh nyamperin mereka.

Tiba-tiba melintas seorang cowok -nggak tau namanya- mahasiswa yang tadi di kelas 3 M juga. Saya tanya dia saja.
"Eh, sorry, lihat Dingox nggak?"
Cowok itu berhenti.
"Hmm, lagi cari Dingox ya... Nggak lihat juga sih. Dia bilang nggak, kalau mau ke mushola? Biasanya pas istirahat gini pada sholat Dluha gitu sebelum makan."
"Oh gitu, ya udah deh aku tunggu di sini aja. Makasih ya,"
"Iya, sama-sama."

Oke, saya memutuskan untuk duduk di luar kantin saja. Kantinnya ramai dengan orang-orang asing dan... Ugh, keliatannya kaya jorok deh ya tuh kantinnya.

Nggak lama, Dingox nyamperin saya.
"Sorry yah, lama. Mau makan nggak?"
"Aku.. emm, nggak laper kok," jawabku.
"Ya udah yuk masuk kelas lagi. Aku nggak makan kok. Nggak kapok kan ikut kuliah?" tanya Dingox cengengesan.

Kami masuk kelas lain, dengan mata kuliah Bahasa Inggris.. (eh?)

Ya ampun, kelasnya LESEHAN coba. So 'classy'. Namun, karena saya 'lumayan nyambung', kali ini kuliah penyelundupan berlangsung menyenangkan.. :)

Wow, hari yang indah. It was an amazing experience! Ikut kuliah sama pacar, sebagai seorang mahasiswa penyelundup!

SAYANGNYA, INI CUMA MIMPI. HIHIHIHI :D


Ups, udah jam segini. Saya mau siap-siap kuliah nih.. Kuliah beneran di kampus sendiri dong ya.. ^^


PS: Semua cerita di postingan ini mimpi belaka kok. So, buat para STANers, no offense lho ya.. ^^v

Saturday, April 9, 2011

Gara-gara si Pengamat Facebook. Hah!

Deuh. Ini gara-gara "hobi-tak-sengaja" saya menjadi seorang pengamat Facebook. Kalau dibilang analyzer, mungkin bisa yah.. *atau seorang mata-mata?* :O

Istilahnya yang lagi beken: KEPO -- kata kerja, atau kalau ditambahi me-, jadi MENGEPO (NGEPOW, gitu aja susah, hehe).

Malam ini saya rada tak enak hati terhadap seorang sahabat saya. He used to admire a girl, his junior hi-school friend. And I don't know, maybe he still admires her now. Seorang cewek yang lumayan good looking, putih, dan pastinya pinter :) Aku sendiri belum pernah kenal dia, belum tau personality-nya.

Singkatnya, tadi saya -waktu ngecek news feed Facebook- melihat seorang temen cowok (temen SMA), me-mention nama cewek yang ternyata gebetan sahabat saya itu. Dari status update-nya, kayanya mereka abis jadian. Dan (sepertinya) memang benar.

Spontan saya langsung SMS sahabat saya itu, "Kayanya 'si itu' jadian sama temenku SMA deh."

Dia nggak langsung bales. Ternyata dia buka profil FB cewek itu.

Ah, terlepas dari benar atau tidaknya mereka jadian, kayanya sahabat saya itu lumayan juga tuh ngerasa kecewa-nya.. Dia sempet SMS gini ke saya: "Tuh cowok ganteng ya?? Nggak kaya aku."

At the moment I thought that this was my fault, my high-curiosity for ngubek-ubek Facebook orang.

I'm sorry, R, for giving you 'a shock teraphy' tonight..
('shock teraphy'? I think you didn't feel that shock, did you?)

Friday, April 8, 2011

CaGardep DAGADU

Woohoo, udah lama saya ingin nulis sesuatu tentang ini. Calon Garda Depan DAGADU. No, I'm not one of the members of this club (GarDep), just wanna share about my experience related to its recruitment :)

Saya masih inget banget, saat mau daftar, saya cari tahu lebih banyak tentang CaGardep ini dengan google. Daaan, saya menemukan beberapa blog yang cerita 'bagaimana CaGardep' ini.

Yak, sekitar Januari tahun lalu, kalau nggak salah Recruitment CaGardep angkatan 38, saya mendaftar (siapa tahu iseng-berhadiah) untuk menjadi mahasiswa part time di DAGADU. Tahapannya lumayan banyak nih:
1. Front Interview
2. Tes tertulis (Bahasa Inggris, pengetahuan umum, dan psikologi)
3. Focus Group Discussion
4. Depth Interview
5. User/management Interview
6. Indoor training
7. Outdoor training
8. Magang

Memang keliatannya sedikit lebay dan ribet, udah kaya ngelamar kerja 'beneran' yak, hehe. Namun dari sekian step tersebut, saya gugur di tahap 5.. :hammer

Front Interview menjadi tahapan pembuka, di mana para pelamar kerja diwawancarai dengan ringan, misalnya perkenalan diri. Terkadang disuruh pakai Bahasa Inggris to tell about you. Tergantung interviewernya juga sih. Di tahap awal ini, dapat terlihat personality seseorang dari cara dia memperkenalkan diri, juga sejauh mana pengetahuannya seputar Kota Jogja. Kalau dulu saya lebih banyak becandaan sih, fun gitu saat interview, dan yang penting be myself.

Tes Tertulis -saya rada lupa- pokoknya ada tes Bahasa Inggris, pengetahuan umum (Jogja), dan tes psikologi. Dari ketiganya, saya paling enjoy sama tes psikologi.. Soal English-nya juga nggak terlalu susah kok. Kalau tentang pengetahuan seputar Jogja, jangan lupa hafalin apa saja objek wisata Jogja, plus nama jalannya yaa (waktu itu ada pertanyaan 'Pusat Oleh-oleh Bakpia ada di jalan mana'. Untung deket rumah jadi tahu):D

Focus Group Discussion adalah sebuah diskusi dalam grup. Di FGD ini, diberikan sebuah kasus, lalu masing-masing anggota di grup diminta untuk menyampaikan pendapatnya. Di sini jangan kuatir kalau ada yang keliatan 'lebih pinter ngomong'. Belum tentu dia akan lolos karena ke-dominansi-annya itu. Yang paling penting adalah bagaimana menjadi member di grup dengan bijak memberikan pendapat.

Pada Depth Interview, wawancara-nya sama seperti Front interview, tapi kayanya lebih serius aja. Waktu itu saya enjoy banget, rasanya di semua tahapan rekrutmen kerja, saya paling senang diwawancara :P (saya pernah part time di Kopma UGM, rekrutmennya pakai interview juga dong, i really enjoyed it!).

Management Interview, naah ini nih tahapan yang bikin saya gugur. Hiks. Di sini yang jadi interviewernya adalah para user (manager gitu kayanya) di DAGADU. Usianya mungkin sekitar 30an tahun dan mereka semua berempat. Ya jelas rada keder juga, tapi kayanya yang bikin saya nggak lolos adalah... karena saya nggak yakin bisa ngisi kewajiban shift dalam seminggu. Kalau tidak salah, minimal 4 shift dalam seminggu, sedangkan waktu itu (semester 4), saya banyak praktikum. Makanya, waktu ditanya "Kamu bisa ngisi berapa shift dalam seminggu?" itu saya jadi bingung. Kebingungan saya itu mungkin terbaca oleh mereka sebagai suatu ketidaksiapan kali yah. Jadi saat pengumuman setelah tahap itu, saya dinyatakan tidak lolos.

Selanjutnya, untuk Indoor-Outdoor Training dan Magang, saya tidak bisa cerita lebih detil :P

Dari tiga tahap akhir tersebut, masih berlaku sistem gugur loh ya. Ada temen (kenalan) saya, gugur. Udah sampai magang loh padahal! Apa nggak ngenes. Apalagi katanya tiga tahap akhir itu bener-bener butuh waktu dan energi ekstra. Bahkan bisa sampai mengorbankan waktu kuliah.

Namun, dari semua tahap itu, saya yakin pastilah ada pelajaran dan pengalaman yang dapat diambil. Walaupun saya cuma sampai tahap kelima, rasanya pengalaman menjadi bagian dari segitu banyak peserta CaGardep itu bener-bener berharga. Saya ngrasain bagaimana deg-degan-nya. Saya jadi tahu Focus Group Discussion itu bagaimana.

Nyicil lah persiapan mental kalau suatu hari ikut tahapan-tahapan yang serupa lagi untuk melamar kerja :)

Thursday, April 7, 2011

You Prove it!

Hey, I've heard something good about you. Umm I don't know what it really is, but I'm pretty sure it's what you always dream about. You know you've made it, you make it true--one of so many dreams you have. Congratulations for you! There's no reason not to be happy for you, yes I really am!
:)

“Take the first step in faith. You don’t have to see the whole staircase, just take the first step.”
~ Dr. Martin Luther King Jr.


Well done! Keep going, dude \m/

UPDATE: This post is dedicated to one of my best friend: B.

PS: He doesn't want people know about 'it'. LOL