Sunday, January 1, 2023

Happiness

Kebahagiaan itu sebenarnya apa, sih? 

Sejak kecil aku selalu mempunyai mimpi dan sering memasang target. Ya, walaupun untuk target itu sendiri terkadang meleset. Aku tau apa yang aku mau. Aku selalu punya keinginan dan aku akan keras kepala dalam mewujudkannya. Saat mimpi itu terwujud, itulah arti kebahagiaan buatku.

Sekarang, rasa-rasanya aku sudah nggak begitu punya banyak mimpi. Aku sudah merasakan hidup di negara empat musim. Ya, aku sudah mencapainya; mimpi terbesarku sejak aku masih kecil.

Pertanyaanku sekarang, ketika kebahagiaan adalah saat sudah mencapai mimpi-mimpi, lalu apa lagi? Apakah mungkin 'jatah bahagia' itu ada? Karena saat ini perasaanku hampa. Semacam telah habis karena I've been living my childhood dream, already.

Selama ini, bagiku, bahagia adalah ketika aku dapat mewujudkan mimpi-mimpiku. Ah, mungkin aku saja yang salah dalam merumuskan arti kebahagiaan dan cara mencapainya. 

Wednesday, July 25, 2018

ALOHA!

Yuhuuu, it's been 5 years!

Terakhir menulis di sini adalah saat jadi job seeker nan galau dan masih berstatus mahasiswa tingkat akhir: tahun 2013. Setahun kemudian, di tahun 2014, bisa dikatakan menjadi tahun bersejarah untuk saya.. Awal tahun saya lulus kuliah, terus menikah, lalu akhir tahun melamar kerja di sebuah instansi pemerintah dan...... HAMIL! Hahaha. I've been through these all. Tahun 2015 akhirnya saya dinyatakan diterima bekerja menjadi buruh abdi negara, menjadi auditor pemerintah di instansi yang sama dengan suami saya. Benar-benar nggak menyangka saya bisa 'menyusulnya', menjadi juniornya! Pada tahun yang sama pula saya melahirkan, a little baby boy: my baby L. 

God's plans are always good and surprising :)

Tuesday, December 17, 2013

About GGP (Not-So-Cool-Post)

Haaaah.
*deep sigh*

Sebenernya pengin punya blog yang isinya nggak melulu cerita tentang kehidupan pribadi.. Tapi berhubung mem-posting keluhan-keluhan di jejaring sosial itu terlalu mainstream, ya sudahlah ujung-ujungnya ya di sini juga mau curhat yang panjang.

Ceritanya belakangan ini lagi galau banget. Iya, sejak Oktober sih lebih tepatnya. Udah 2 bulan, memang, dan kupikir pun lama-lama bakalan ilang rasa galaunya. Ternyata makin muncak. Haaaah.

September-Oktober lalu, aku yang belum 100% dinyatakan lulus sebagai sarjana ini mencoba peruntungan melamar kerja di Great Giant Pineapple (GGP) sebagai management trainee (MT). Oktober awal bahkan sudah sampai Lampung (lokasi GGP) untuk user interview dan sekalian cek kesehatan. Singkatnya, aku diterima sebagai MT di bagian internal audit. Udah seneng banget rasanya, bayangin kalau posisi MT internal audit ini bakalan bawa aku ke mana-mana, alias kerjaannya emang mobile.

Menjelang Oktober akhir, aku dihubungi GGP untuk sign kontrak yang dilaksanakan di Yogyakarta. Saat itulah perasaan galau dimulai..

Aku sudah mantap bener ambil posisi ini. Namun ada beberapa alasan juga yang membuatku nggak bisa tanda tangan kontrak. Dan memang akhirnya surat kontrak yang ditujukan untukku, dengan namaku tertulis di sana, aku kembalikan ke HRD-nya. Kak Denise, Pak Edy, Bu Ellen... Maafkan saya :'(

Banyak pertimbangan, begitu berat memang, tetapi memang itulah keputusan akhirku. Kini rasanya antara masih nyesel (nggak ambil posisi itu), tetapi juga lega (memutuskan itu).

Ibaratnya, aku dan GGP itu kayak pasangan cewek-cowok lagi sama-sama pedekate, ternyata sama-sama suka, tetapi sayangnya aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan yang belum dimulai.. Alias tidak jadian. Nyesek. Belum jodoh. Walaupun sama-sama suka, tapi tidak jadi bersama.

Aku kangen suasana di GGP, kangen Bandar Jaya-Lampung dengan kesemrawutan lalu lintasnya, yah walaupun ke sana hanya beberapa hari untuk rekrutmen pada saat itu.
Aku kangen teman-teman seperjuangan rekrutmen GGP, yang walaupun baru kenal saat itu, tapi sudah terasa akrab. Sangat berkesan.
Aku kangen................ :(

"Kita sadar ingin bersama, tapi tak bisa apa-apa.."
(Sepatu by Tulus)


Monday, November 18, 2013

My Bucket List

Tahun 2013 sudah hampir habis. Kalau direnungkan, rasanya saya masih punya banyak keinginan atau cita-cita di bucket list yang belum terwujud. Karena belum pernah saya tulis di blog, sekarang mau saya bikin daftarnya lagi ah..

  1. Naik ferris wheel alias bianglala di saat senja hari. Kalau bisa bianglalanya tinggi, jadi bisa benar-benar lihat langit senja favorit saya dan tentunya matahari terbenam yang cantik. Target: Singapore Flyer, London Eye, atau yang di Dufan ya enggak apa-apa deh, hihi.
  2. Belajar berenang, juga menyelam. Ini nih yang selama ini jadi penyebab utama keragu-raguan kalau ada yang ngajak main ke tempat wisata yang butuh punya keahlian bisa berenang. Saya ingin berenang bersama lumba-lumba di Kiluan, Lampung. Atau ke daerah Indonesia Timur yang kata orang merupakan surganya dunia bawah laut. Kata teman, di Karimun Jawa bisa kok pakai pelampung dan kacamata renang, nanti tinggal mengapung sambil lihat bawah/dalam air. Ah tapi... Maunya bisa berenang!
  3. Punya lahan atau tanah yang luas, untuk memelihara binatang-binatang yang telantar dari jalanan. Lalu penginnya bisa menggaji orang untuk memelihara mereka dan merawat tempat di sana. 
  4. Punya perpustakaan pribadi. Saya senang membaca, tetapi sayangnya suka teledor kalau menyimpan buku. Bisa berserakan di mana-mana, hihi. Kalau punya ruangan sendiri khusus buat rak dan buku, pasti asyik.
  5. Punya grand piano. Sejak kecil selalu membayangkan di sudut rumah saya (yang tidak luas ini) ada grand piano, piano yang ukurannya besar dan menurut saya terlihat 'gagah'.
  6. Melihat aurora. Aurora adalah fenomena alam yang membuat langit seperti dikasih lampu sorot warna-warni, hihi. Saya suka sekali melihat langit, apalagi kalau langitnya cantik begitu warnanya. Target tempat: Finlandia, Norwegia, Alaska, atau mana saja deh yang memungkinkan :D
  7. Mendengar orang tua saya bilang kalau mereka bangga pada saya. Sederhana, tapi saya selama ini belum pernah mendengar itu. Entah karena di keluarga saya bilang hal seperti itu dianggap tak perlu, atau karena memang saya belum membanggakan mereka.
Hmm, mungkin sementara ini bucket list-nya 7 poin dulu, kapan-kapan bisalah ditambah. Biasanya saya tulis di kertas besar dan ditempel di kamar, tapi sepertinya sudah perlu di-update. Ada yang sudah tercapai, ada yang belum juga.

Saya percaya, menulis keinginan bisa menjadi salah satu penghantar terwujudnya mimpi-mimpi itu; hal yang mungkin dianggap nonsense bagi para penganut paham realistis. Hehehe.

Bucket list: a list things to do before I 'kick the bucket' (die).