Thursday, March 15, 2012

RIP Bis Surat


Suatu hari saya terheran-heran melihat bis surat yang terletak beberapa meter tak jauh dari rumah saya. Kotak berwarna oranye untuk mengeposkan surat tersebut kini dicat warna putih dengan tulisan "RIP".
RIP? Rest In Peace-kah maksudnya? Apakah bis surat itu sudah tidak dipakai untuk mengeposkan surat lagi?

Teringat masa kecil saya yang sangat antusias menulis surat, postcards, dan kartu-kartu ucapan lainnya yang ditujukan untuk teman-teman saya. Seringkali saya mengirimi mereka yang sedang berulang tahun, sepucuk kartu ucapan ultah warna-warni. Atau, saya menyempatkan menulis kartu ucapan Lebaran sebelum bulan Ramadhan berakhir. Padahal, mereka yang saya kirimi adalah teman-teman yang rumahnya tidak ada satu kilometer dari rumah, masih satu kecamatan dengan saya.

Saya juga pernah, sekali, mengirim surat ke alamat fans club seorang artis cilik di masa itu. Dia artis cilik yang terkenal dan juga cantik, saya begitu mengidolakannya. Namun kalau disebutkan namanya, saya yakin orang-orang akan menertawakan saya. Soalnya kalau dipikir-pikir rada norak :p
Begitulah, sebenarnya saya termasuk gemar surat-menyurat. Bahkan dulu saya mempunyai beberapa sahabat pena di beberapa kota di Indonesia.

Kembali ke bis surat "RIP". Setelah terheran-heran, akhirnya saya memutuskan untuk menelepon ke kantor pos langsung. Berbekal sebuah nomor telepon dari 108 (penerangan), saya menelepon kantor pos di Yogyakarta.
Saya tanyakan perihal bis surat tersebut. Ternyata, pihak kantor pos tidak tahu (atau tidak mengerti pertanyaan saya).

Well, saya jadi ingat sekarang.
Yogyakarta adalah kota seni, banyak seniman di sini.
Bisa saja itu ulah seniman yang 'gatel', gara-gara melihat betapa bis surat itu sekarang sudah tidak laku lagi.
Ya ampun, begitu memprihatinkan (baca: kasihan) melihat nasib bis surat, yang bahkan dari pihak kantor pos pun tidak mengetahui keadaan beberapa bis surat di Kota Yogya.

Iya juga sih, sekarang sudah jarang yang memakai jasa kantor pos untuk surat-menyurat.
Mending SMS/email, menurut orang-orang.
Yeah, technology wins.


Wednesday, March 7, 2012

Bad English of Mine


When i was in elementary school, Mrs. Uut, my English teacher decided moving to Australia with her husband. Since she was my favorite teacher, I was really sad, my friends were too.

That afternoon was the last class we had before her leaving. All students cried, we really didn't want her to go.
I started to write something in English for Mrs. Uut and gave it to her. I gave my own handmade bracelet, too.
'Maybe these things can make her know that I love her and someday she'll come back to teach here,' that was what I thought.

When I memorize it now, I'm like.. OH GOD, WHY..
*facepalm*
Guess why??

Because what I wrote on that letter was:
Mrs. Uut, please don't remember me..
'Please don't remember me..'
Remember.
WHAT???!! Dafuq!
What I meant to say was 'don't forget me'.. But..
My bad English made it wrong!



From now on, I'll improve my English skill, so I won't have embarrassing experience like that again.

Hey, how's my English, you think? Still sounds like a mess?
D'oh. My bad!

Sunday, March 4, 2012

SkripShit atau SkripSweet?

Terbukti, kalimat beken yang bilang kalau kita bisa mendapatkan inspirasi saat di kamar mandi, adalah benar.
Nggak perlu ada shower-nya, sedang mandi manual cebar-cebur gitu aja tiba-tiba bisa dapat inspirasi, kok.
Bukan, inspirasi ini bukan mengenai SKRIPSI, melainkan nge-post di blog yang bertemakan skripsi :p

Ah, skripsi. Seakan menjadi satu kata tabu dan sensitif buat kami, para mahasiswa semester delapan.
Boro-boro dibahas, cuma diucapin aja bisa bikin darah tinggi mendadak.. Fuh.

Kebanyakan dari seangkatan saya, emang lagi pada nyusun proposal skripsi sih.
Saya bahkan baru ngetik berapa paragraf gitu.. Ugh.
Betapa berat memulainya. Seperti opini salah satu dosen saya tentang skripsi,
Memulai untuk menulis skripsi itu berat di awal. Saat kamu sudah mood untuk menulis, maka tulislah, dan jangan pernah berhenti, karena kamu harus mulai lagi dari sesuatu yang berat.
Oh baiklah. Masalahnya, mengumpulkan mood itulah yang susah.
Apalagi saya tidak sedang dikejar sesuatu, nikah misalnya. Belum dilamar kok saya. Hahaha. #BukanKode

Saking happening-nya si skripsi ini di kalangan mahasiswa tingkat akhir, sampai-sampai si Om Anies Baswedan nge-tweet tentang skripsi, beberapa waktu yang lalu.
Pak Rektor Termuda di Indonesia yang Ganteng ini merasa terpanggil kali ya, untuk menyadarkan para mahasiswa tua supaya buruan menyelesaikan skripsi.

Om Ganteng dan Putranya yang juga ganteng ^^

Begini twit-twit beliau:

  1. Menulis skripsi adalah menaklukan diri sendiri.
  2. Cara mengerjakan skripsi adalah potret diri penulisnya saat senyatanya kerja mandiri.  
  3. Skripsi bukan sekadar soal riset; skripsi adalah simulasi cara berkarya/bekerja setelah lulus kuliah.
  4. Menunda2 pengerjaan skripsi adalah mengakumulasi rasa sesal. Akhirnya skripsi yg ditunda2 itu ttp hrs diselesaikan jg
  5. Membaca referensi banyak2 buat skripsi itu baik tapi menuliskan hasil bacaan itu jauh lebih baik :)
  6. Makin lama jeda pengerjaan skripsi, makin sulit memulainya lg. Makin sulit memulai lg, makin lama selesainya.
  7. Skripsi yg membanggakan & menenangkan seumur hidup penulisnya adalah skripsi dibuat dng KEJUJURAN.
  8. Sibuk mengerjakan skripsi itu baik, tapi menyelesaikan skripsi itu jauh lebih baik :)
  9. Dan akhirnya. skripsi yg baik adalah skripsi yg selesai :D
Jika dengar kata skripsi, lalu jantung berdegup 2x lbh cepat mk jngn periksa dokter tp sgr selesikan skripsi.
UHUK. DEGGG!!
Menohok ya. 
Baiklah, saya mau semangat aaaah.

Dimulai lagi malam ini! :)

Saturday, March 3, 2012

Just a Song From Agnes Monica :)


Pernahkan kau bicara, tapi tak didengar
Tak dianggap sama sekali


Pernahkan kau tak salah, tapi disalahkan
Tak diberi kesempatan

Ku hidup dengan siapa
Ku tak tahu kau siapa
Kau kekasihku tapi orang lain bagiku

Kau dengan dirimu saja
Kau dengan duniamu saja
Teruskanlah, teruskanlah
Kau begitu

Kau tak butuh diriku, aku patung bagimu
Cinta bukan kebutuhanmu

Ku hidup dengan siapa
Ku tak tahu kau siapa
Kau kekasihku tapi orang lain bagiku

Kau dengan dirimu saja
Kau dengan duniamu saja
Teruskanlah teruskanlah
Kau begitu

Friday, March 2, 2012

Sorry to Say, but: Fuck You, Smokers.

"Dis, aku sekarang ngerokok. Maaf ya."
"WHAT? Fuck you. Just.. FUCK YOU."

Sorry I'm kinda picky. But if you're my close friend, clean at first -without smokes-, then later I find you smoking, so our friendship is over. Oh, maybe still there's that word FRIENDSHIP, but sorry, I'll never be the same like before.

Please, stop smoking or whatever you text me I'll just reply "FUCK YOU."